Sekolah Tunas Unggul menguatkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui sesi In House Training (IHT) bertema “Managing and Implementing Change” bersama Jenny Sumarauw, seorang praktisi pendidikan yang berpengalaman. Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari program rutin pengembangan guru yang berfokus pada transformasi mindset dan kepemimpinan di lingkungan sekolah.
Dalam pelatihan ini, Jenny menekankan bahwa perubahan di sekolah tidak akan terjadi jika pemimpinnya tidak lebih dulu memiliki pola pikir (mindset) yang proaktif dan adaptif. Mindset ini tercermin dalam keputusan sehari-hari, mulai dari alokasi waktu, sumber daya, hingga cara memimpin tim guru.
“Kalau pemimpin punya semangat tumbuh, guru akan ikut bertumbuh,” tegasnya.
Semua Perubahan Harus Kembali ke Siswa
Salah satu poin penting dari sesi ini adalah bahwa setiap program yang dirancang harus menjawab kebutuhan siswa. Mulai dari Character Growth Journal untuk menumbuhkan empati di jenjang SMP, hingga English Development Program di SD, semua diarahkan agar siswa berkembang secara utuh—baik akademik maupun karakter.
Perencanaan Harus Spesifik dan Terukur
Setiap tim diminta membuat rencana program dengan prinsip SMART: Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan aligned with school vision. Tujuannya adalah memastikan setiap rencana benar-benar bisa dijalankan dan berdampak nyata di kelas.
Dari Guru untuk Masa Depan Bangsa
IHT ini bukan sekadar pelatihan, tapi langkah strategis yang menegaskan visi Sekolah Tunas Unggul dalam membentuk guru yang tidak hanya cakap mengajar, tapi juga menjadi agen perubahan. Ketika pemimpin memberi teladan, guru tumbuh. Dan ketika guru tumbuh, murid berkembang.
